1.) Slam Dunk


Post saya kali ini akan mengajak anda untuk sedikit bernostalgia. Masih ingatkah anda dengan sosok pria berambut merah yang kemudian dijuluki “Raja Rebound”? atau mungkin sosok pria yang digambarkan bertubuh besar dan wajah sangar yang membuatnya dijuluki “Gorila”?
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Slam Dunk menjadi fenomena di Jepang, karena berhasil menjadi salah satu komik yang mengangkat tema permainan bola basket; yang saat itu dianggap tidak lazim untuk dijadikan tema sebuah komik. Alur cerita yang menarik serta penggambaran tokoh-tokoh dengan karakteristik yang unik, membuat Slam Dunk digemari remaja di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Slam Dunk pertama kali muncul di Indonesia justru dalam format animasi. Ditayangkan pertama kali oleh TV7 pada sekitar tahun 2003. Barulah kemudian format manga-nya diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Slam Dunk kemudian menjadi tontonan dan bacaan yang dibaca cukup banyak pencinta animasi. Semenjak saat itulah popularitas permainan bola basket mulai melejit di Indonesia, meskipun masih kalah jauh dari popularitas sepakbola.
Slam Dunk mengisahkan tentang seorang murid kelas 1 di SMA Shohoku yang bernama Hanamichi Sakuragi. Sakuragi merupakan seorang berandalan kelas berat yang semasa SMP ditolak wanita sebanyak 50 kali. Inilah yang kemudian membuatnya membenci olahraga basket (dia pernah ditolak seorang wanita yang lebih memilih berpacaran dengan seorang pemain basket ketimbang berandalan seperti Sakuragi). Pertemuannya dengan Haruko Akagi secara perlahan mampu membuat Sakuragi mencintai permainan bola basket yang dulu ia benci. Perjuangan Sakuragi dan Shohoku mengarungi berbagai pertandingan dan berhadapan dengan lawan-lawan tangguh, membuat alur cerita Slam Dunk menjadi menarik untuk disimak. Mangaka Slam Dunk, Takehiko Inoue, menggambarkan berbagai adegan dengan ilustrasi yang menarik. Inoue juga menggambarkan berbagai karakter didalamnya dengan menggunakan proporsi tubuh yang tepat, suatu hal yang nampaknya jarang ditampilkan pada manga lain di zaman itu.
Satu hal yang mungkin belom banyak orang tau, beberapa karakter Slam Dunk memiliki kemiripan dengan pemain NBA sampai pada masa itu (tahun 1990). Beberapa karakter juga diciptakan sejalan dengan dinamika di NBA.
Analisis ini akan saya dasari pada hasil observasi saya, yang, mungkin terkesan subjektif. Okay, tadi itu beberapa ulasan singkat mengenai Slam Dunk, sekarang saya akan membahas berbagai karakter-karakter di Slam Dunk dari perspektif saya.
***


SHOHOKU
para pencinta permainan bola basket pasti akan langsung sadar bahwa seragam yang dikenakan Shohoku sangat mirip dengan seragam tim basket NBA, Chicago Bulls. Yap, sebagian besar tim basket yang muncul di komik ini merupakan ‘representasi’ dari tim basket sungguhan, yaitu tim-tim basket dari NBA. Salah satunya adalah Shohoku.
#4 Takenori Akagi
H: 197
W: 90 kg
Akagi adalah kapten tim bola basket SMU Shohoku. Berposisi sebagai center, Akagi merupakan poros utama tim Shohoku dalam bertahan. Tubuh yang besar menjadikannya sebagai salah satu center terbaik di prefektur Kanagawa. Selama dua tahun pertama di Shohoku, Akagi gagal membawa Shohoku berprestasi, sampai akhirnya, di tahun ketiganya, barulah Akagi mencapai puncak kejayannya di Shohoku bersama dengan Mitsui, Miyagi, Sakuragi, dan Rukawa.
Akagi merupakan seorang leader di timnya. Memiliki kemampuan defense yang baik, serta tangguh di bawah ring. Pada masa itu, salah satu pemain yang memiliki karakter mirip dengan Akagi adalah Patrick Ewing yang merupakan center dari tim New York Knicks. Dari segi wajah juga sedikit banyak Ewing memiliki kemiripan dengan Akagi.
#14 Hisashi Mitsui
H: 184 cm
W: 70 kg
From hero to zero to hero, again. Istilah tersebut mungkin cocok dilekatkan pada karakter yang satu ini. Mitsui merupakan MVP ketika SMP, kemampuan utamanya adalah dalam shooting dan bertahan. Pada mulanya Mitsui masuk ke SMU Shohoku untuk membalas budinya kepada pelatih Shohoku, Pak Anzai. Pak Anzai inilah yang menyemangati Mitsui ketika pertandinagn final tingkat SMP. Digadang-gadang sebagai bakal calon bintang Shohoku, Mitsui justru mengalami cedera parah yang membuatnya harus absen dari dunia basket untuk sementara waktu. Seiring dengan waktu, Mitsui menyadari bahwa dengan cedera yang dideritanya maka ia hanya akan menjadi batu sandungan saja bagi Shohoku. Semenjak saat itulah Mitsui memutuskan untuk membenci basket. Dua tahun kemudian, setelah ‘insiden’ yang melibatkan Mitsui dengan anggota tim absket Shohoku berakhir, ia memutuskan untuk ‘bertobat’ dan kembali menjadi anggota tim basket Shohoku, lagi.
Khusus untuk Mitsui, saya tidak bisa memastikan siapakah role model yang dipakai untuk membuat karakter Mitsui. Kemungkinan besar adalah Jeff Hornacek. Hornacek sepanjang karirnya mengenakan nomor 14, nomor yang juga digunakan Mitsui. Hornacek juga merupakan salah satu shooter yang terbaik pada masanya, begitu juga dengan Mitsui yang merupakan seorang sharp-shooter.
#7 Ryota Miyagi
H: 168 cm
W: 59 kg
Pada awalnya Ryota Miyagi adalah seorang pembuat masalah–meskipun tidak seagresif Sakuragi–yang sempat mengacaukan kondisi tim basket Shohoku. Puncaknya adalah konfrontasi antara geng Mitsui dengan tim basket Shohoku. Selepas kejadian itu, Ryota perlahan berubah menjadi pribadi yang berkepala dingin. Ryota berposisi sebagai point guard Shohoku. Kecepatan, kemampuan dribel dan passing yang baik membuatnya menjadi salah satu point guard terbaik di prefektur Kanagawa. Dikisahkan juga bahwa Ryota memiliki affair dengan manajer tim basket Shohoku, Ayako.
Ryota merupakan seorang point guard berbadan kecil dan lincah. Kemampuan passingnya mirip dengan seorang Isiah Thomas yang juga memiliki tubuh kecil namun lincah. Isiah Thomas juga merupakan leader dari the bad boys Detroit Pistons yang terkenal dengan permainan kerasnya. Mirip dengan sosok Ryota.
#11 Kaede Rukawa
H: 187 cm
W: 75 kg
Kaede Rukawa merupakan pemain yang jenius. Diketahui bahwa semenjak SMP Rukawa merupakan seorang top performer yang terbiasa mencetak banyak poin di pertandingan. Rukawa memilih untuk memasuki SMU Shohoku karena sebuah alasan yang sepele; jarak yang dekat dari rumah. Rukawa merupakan aset berharga untuk Shohoku, terbukti dia membuat rataan sebanyak 30 poin per-pertandingan pada kejuaran di Kanagawa. Shooting, finishing, drive, dribbling merupakan keahlian Rukawa. Kelemahan Rukawa terletak pada kemampuan defensenya dan konsistensi permainan. Saat pertandingan melawan Kainan, Rukawa berhasil mencetak 25 poin di babak pertama, namun hanya mampu mencetak 6 poin pada babak kedua karena kelelahan. Sekalipun begitu, Rukawa tetap masuk dalam 5 pemain terbaik se-Kanagawa.
Mudah ditebak, sosok Rukawa diilhami dari sosok Michael Jordan pada masa awal karirinya di NBA. Pada masa itu Jordan merupakan seorang pemain yang offensive minded dan individual. Karakter tersebut mirip dengan gaya permainan Rukawa yang egois. Barulah ketika selama 6 tahun berturut-turut–semenjak debutnya–mengalami kegagalan terus menerus dan tidak bisa sekalipun mencapai Final NBA, Jordan berubah menjadi seorang pemain yang mau mempercayai rekannya, begitu pula yang terjadi pada sosok Rukawa saat kejuaran nasional.
#10 Hanamichi Sakuragi
H: 189 cm
W: 83 kg
Tokoh utama dalam Slam Dunk adalah Hanamichi Sakuragi. Pria berambut merah, bertubuh tinggi, dan berwajah kurang menarik ini adalah sosok yang pada mulanya membenci basket gara-gara ditolak seorang wanita yang lebih memilih pria pebasket. Bahkan, Sakuragi sempat ditantang Akagi yang notabene adalah kapten tim basket Shohoku, gara-gara Sakuragi terlalu meremehkan basket. Di luar dugaan, Sakuragi berhasil mengalahkan Akagi dengan sebuah dunk, semenjak itulah Sakuragi jatuh cinta dengan basket. Sempat mengalami maju mundur dalam proses adaptasi, akhirnya Sakuragi menguasai senjata andalannya, yaitu rebound. Sakuragi juga mempelajari lay up, inside scoring, hingga jump shoot. Progres yang dialaminya sangat pesat hingga berhasil membantu Shohoku menjadi juara ke-2 se-Kanagawa. Sakuragi merupakan kebalikan dari Rukawa; kalau Rukawa adalah seorang pemain yang offensive minded, Sakuragi justru defensive minded, dalam hal rebound, Sakuragi merupakan nomor 1 se-Kanagawa. Sifatnya yang meledak-ledak serta arogan terkadang membuat risih orang lain, tapi justru sifatnya inilah yang terkadang bisa menaikkan moral tim Shohoku ketika sedang terjatuh. Diceritakan bahwa Sakuragi jatuh cinta kepada Haruko Akagi–adik Takenori Akagi–namun sialnya, Haruko justru tergila-gila pada Rukawa.
Sangat mudah ditebak, role model Sakuragi adalah Dennis Rodman. Rodman merupakan raja rebound di NBA pada tahun 90an. Tercatat 7 kali berturut-turut ia memimpin statistik rebound terbanyak. Rodman juga memiliki rambut yang unik dan warna-warni, sama seperti rambut Sakuragi. Rodman juga memiliki perangai yang buruk, suka berkelahi dan melanggar peraturan; karakter itu juga mirip sekali dengan Sakuragi. Ada juga hubungan yang unik antara Rodman dan Sakuragi. Pada saat komik Slam Dunk pertama kali terbit (tahun 1990), Dennis Rodman masih menjadi seorang pemain Detroit Pistons sampai kemudian tahun 1993 pindah ke San Antonio Spurs, sementara kita tahu bahwa Sakuragi merupakan pemain tim Shohoku, dan Shohoku sendiri merupakan perwujudan dari sebuah klub NBA, Chicago Bulls. Uniknya, pada tahun 1995 Dennis Rodman memutuskan untuk bergabung dengan Chicago Bulls. Hal inilah yang menurut saya unik. Takehiko Inoue sebagai pengarang komik Slam Dunk seolah bisa meramalkan bahwa Dennis Rodman kelak akan menjadi pemain Chicago Bulls dengan tokoh Sakuragi dan Shohokunya.
***
Sekiranya itu saja yang bisa saya tulis pada post kali ini. Pada notes selanjutnya, saya akan berusaha untuk mengulas tim-tim lain seperti Kainan, Shoyo, Ryonan kaitannya dengan tim-tim NBA saat itu. Atas waktu yang anda sempatkan untuk membaca post saya ini, saya ucapkan terima kasih.





2.) KUROKO NO BASKET
 Tim basket dari Teikō Sekolah Menengah naik menjadi perbedaan dengan menghancurkan semua kompetisi. Tetap tim ini dikenal sebagai "Generasi Miracles". Setelah lulus dari sekolah menengah, lima bintang pergi ke sekolah tinggi yang berbeda dengan tim basket top. Namun, tahu fakta beberapa adalah bahwa ada pemain lain dari "Generasi Miracles", pemain keenam hantu. Ini pemain misterius sekarang menjadi mahasiswa di Seirin Tinggi, sekolah baru dengan kuat, jika tim kurang dikenal,. Sekarang, Tetsuya Kuroko, keenam anggota dari "Generasi Miracles", dan Kagami, pemain secara alami berbakat yang menghabiskan sebagian besar sekolah menengah di Amerika, yang bertujuan untuk membawa Seirin ke puncak Jepang, mengambil rekan tim tua Kuroko satu per satu.

Kuroko no Basuke Cover.jpg
Cover of the first volume
黒子のバスケ
Genre Sports (basketball) , Comedy-drama
Manga
Written by Tadatoshi Fujimaki
Published by Shueisha
Demographic Shōnen
Magazine Weekly Shōnen Jump
Original run December 2008 – ongoing
Volumes 20 (List of volumes)
Anime television series
Directed by Shunsuke Tada
Written by Noburo Takagi
Music by Masafumi Mima
Studio Production I.G
Original run April 7, 2012September 23, 2012
Episodes 25 (List of episodes)

3.) EYESHIELD 21
 Plot Eyeshield 21 berkisar seorang anak lemah dan non-asertif bernama Sena Kobayakawa yang memasuki sekolah tinggi pilihannya, Deimon SMU Swasta, di mana teman masa kecilnya Mamori Anezaki bersekolah tahun sebelumnya. Kemampuan yang luar biasa hanya fisik kecepatan larinya dan kelincahan intens, hasil dari kehidupan sekolah dihabiskan sesuai dengan tuntutan pengganggu. Hal itu terungkap kemudian bahwa seorang teman, Riku, mengajarinya bagaimana menjalankan cepat untuk membantu dia melawan pengganggu. Kemampuannya dengan cepat menangkap mata tim sepak bola Amerika sekolah tinggi kapten Yoichi Hiruma, yang memaksa Sena untuk bergabung dengan Deimon Devil Bats sebagai yang berjalan kembali.Untuk melindungi identitasnya dari tim lain yang ingin merekrut dia, Sena dipaksa untuk publik menganggap peran sekretaris tim dan memasuki lapangan mengenakan helm dilengkapi dengan eyeshield berwarna hijau untuk menyembunyikan wajahnya di bawah nama samaran "Eyeshield 21. " Tim darurat awalnya mengambil bagian dalam turnamen sepak bola semi berharap untuk menang dengan melalui kekuatan baru mereka "senjata rahasia." Namun, tim yang sangat lemah dieliminasi sejak dini oleh Ojo Putih Knights, sebuah tim sepak bola lokomotif yang berfokus pada pertahanan.Setelah kekalahan Deimon, turnamen musim semi terungkap sebagai sekunder dalam pentingnya ke turnamen musim gugur, di mana tim bersaing untuk kesempatan untuk bermain di "Natal Bowl," sekolah sepakbola tinggi liga kejuaraan. Hiruma, Kurita, dan Sena berkumpul kembali dan perlahan-lahan membangun sebuah tim yang nyata dari misfits lain dan siswa yang ingin mendefinisikan diri mereka sendiri, seperti Tarō "Monta" Raimon, seorang pemain bisbol yang hanya dapat menangkap, dan Ha-Ha Brothers. Karakter lainnya perlahan-lahan bergabung dengan tim, dan seri berikut bangunan dan pertumbuhan Deimon Devil Bats dan anggotanya serta berbagai tim lawan karena mereka semua berusaha untuk mencapai tujuan mereka bermain di Christmas Bowl.Setelah Natal Bowl, Jepang mulai mengumpulkan para pemain sepak bola terbaik untuk membentuk sebuah tim yang akan mewakili Jepang di American Youth Football World Championship, di mana seorang MVP akan dihargai kontrak NFL dan $ 3 juta. Tim Jepang berhasil membuat ke final melawan Tim Amerika. Hasilnya adalah bahwa gol terakhir oleh Sena di buzzer mengikat skor, dan kedua tim dinyatakan pemenang, karena tidak ada yang diharapkan siapa pun untuk menang melawan Amerika, namun kedua tim tidak puas dengan ini dan air mata langsung kembali ke lapangan untuk sendiri improvisasi mereka "lembur," menyebabkan kekacauan dengan pejabat. Tidak jelas tim mana yang memenangkan babak perpanjangan waktu tidak resmi tapi Panther Tim Amerika memenangkan trofi MVP tinggi-tinggi, memenangkan kontrak pro dengan Armadillos San Antonio.Seri ini diakhiri dengan Sena menjadi kapten Devil Bats ketika Hiruma dan Kurita pergi ke perguruan tinggi. Pada tahun terakhirnya di sekolah tinggi, Sena diundang untuk Notre Dame Sekolah Tinggi oleh Clifford, sehingga memenuhi proklamasi Hiruma di awal seri: Eyeshield yang terkenal 21 dari Notre Dame Tinggi telah lahir. Semua karakter utama yang ditampilkan pada bab terakhir untuk berada di kampus atau bermain-liga sepak bola amatir sambil mempertahankan pekerjaan
.
Eyeshield 21
Vol 1 - The Boy With the Golden Legs.jpg
Cover of Eyeshield 21 Viz vol. 1
アイシールド21
(Aishīrudo Nijūichi)
Genre Sports, Comedy, Drama
Manga
Written by Riichiro Inagaki
Illustrated by Yusuke Murata
Published by Shueisha
English publisher Canada United States Viz Media
Demographic Shōnen
Magazine Weekly Shōnen Jump
Original run July 23, 2002June 15, 2009
Volumes 37 (List of volumes)
Original video animation
Eyeshield 21: The Phantom Golden Bowl
Directed by Tamaki Nakatsu
Studio Production I.G
Released September 2003 (Jump Festa Anime Tour)
2004 (Jump Festival)
Runtime 30 minutes
Anime television series
Directed by Masayoshi Nishida
Studio Gallop
Licensed by Canada United States Sentai Filmworks
Network Animax, TV Tokyo
English network Canada Toonami Jetstream
United States Toonami Jetstream, NFL Rush
Original run April 6, 2005March 19, 2008
Episodes 145 (List of episodes)
Original video animation
Eyeshield 21: Christmas Bowl e no Michi
Studio Gallop
Released 2005
Runtime 11 minutes

Comments (0)